Kamis, 26 Mei 2011

21 Reasons to Stand with Your Pastor (21 Alasan Tetap Bertahan Bersama dengan Gembala Anda)


Pernahkan memerhatikan bahwa beberapa orang suka mengritik para gembala? Seperti anak-anak dan permen—mereka membuat diri mereka kecanduan, meskipun itu merusak mereka. Meskipun mereka memilih secara sukarela tetap di bawah kepemimpinannya, mereka terus-menerus mencari dan mengeksploitasi kelemahan yang mungkin ada.

Saya tidak pernah memahami pemikiran ini. Memilih seorang gembala, hanya untuk mengutuk pemilihannya sama sekali tidak masuk akal. Di depan gembala memuja dan memujinya, sementara di belakang mencaci-maki sehabis-habisnya. Ini sungguh aneh!

Alkitab seringkali menyamakan keluhan terhadap pemimpin rohani sebagai keluhan melawan Tuhan. “TUHAN telah mendengar sungut-sungutmu yang kamu sungut-sungutkan kepada-Nya  —  apalah kami ini? Bukan kepada kami sungut-sungutmu itu, tetapi kepada TUHAN." (Kel. 16:8).

Lain waktu, Anda dicobai untuk bergabung dan berpartisipasi untuk “menggoreng gembala” setelah ibadah Minggu, renungkanlah daftar berikut ini …

Ingatlah pengorbanannya untuk pelayanan itu (Remember the sacrifice he makes to be in the ministry.) Gembala yang baik seharusnya juga baik dalam banyak hal lainnya, dan kebanyakan akan menghasilkan uang yang lebih banyak dalam pekerjaan sekuler. Ia tetap bertahan dalam pelayanan karena Anda. “Karena itu aku suka mengorbankan milikku, bahkan mengorbankan diriku untuk kamu. Jadi jika aku sangat mengasihi kamu, masakan aku semakin kurang dikasihi?” (2Kor. 12:15).

Ingatlah makanan alkitabiah yang telah ia sediakan bagi Anda dan keluarga Anda (Remember the biblical nurture he provides for your life and family.) Pembelajarannya dan waktu doanya telah terbukti efektif untuk member makan Anda secara rohani. Ia berusaha keras mempelajari Firman Allah sehingga hidup Kristen Anda menjadi lebih kuat. “Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu” (Kis. 20:20).

Ingatlah kualitas-kualitas yang membuat Anda menghargai kepemimpinannya (Remember the qualities that caused you to appreciate his leadership.) Pada beberapa hal, Anda telah secara sukarela tunduk di bawah kepemimpinan dan pengaruhnya. Renungkanlah dan ingatlah akan kualitas baik yang membuat Anda mengambil keputusan tersebut.

Ingatlah kemenangan-kemenangan atas pemimpinannya bagi Anda dalam kehidupan (Remember the victories he has led you towards in life.) Karena kepemimpinannya, Anda memiliki andil dalam kemenangan pribadi dan pelayanan. Kenanglah kenangan manis itu. Ingatlah keputusan rohani yang telah Anda buat karena pengaruhnya. Karena khotbah-khotbahnya, Anda mungkin telah terhindar dari banyak perangkap, terhindar dari pengambilan keputusan yang buruk, dan melihat pertumbuhan rohani yang nyata. Renungkanlah keputusan-keputusan tersebut.

Ingatlah bahwa orang banyak sedang mengritiknya (Remember that plenty of others are criticizing him.) Tiap orang bisa dikritik karena tiap orang memang tidak sempurna. Pikirkanlah agak lama dan Anda akan menemukan banyak kesalahan dengan tiap orang. Tiap orang memang memiliki sisi kelam. Mencari dan menunjukkan kesalahan orang itu tidak ada nilainya—orang yang tidak rohani bisa melakukannya. Diperlukan kedewasaan dan kedalaman rohani lebih untuk tetap setia berada dalam keluarga jemaat yang tidak sempurna. 

Ingatlah bahwa ia mungkin menanggung beban mengurus jemaat yang tidak bisa ia katakan kepada Anda (Remember he’s probably bearing burdens in the care of the church that he cannot tell you about.) Di luar dunia kecil saya, gembala mungkin harus mengurus banyak hal besar—orang yang hidupnya hancur, keluarga yang berantakkan, orang terkasih yang sekarat, serangan rohani pribadi, anggota jemaat yang dicobai, anak yang mengalami pelecehan, istri yang baru ditinggalkan suaminya. Ia tidak bisa mengungkapkan semuanya kepada Anda, namun semuanya itu ada dan sangat nyata.

Ingatlah bahwa ia mungkin memiliki informasi yang tidak Anda miliki (Remember he probably has information you don’t have.) Kadangkala, kita mengritik karena kita sudah memiliki konsep pemikiran yang sudah demikian adanya. Saat diceritakan tentang kebenarannya, itu malah diabaikan, tidak dipercayai, atau bahkan tidak didengarkan. Saat Anda tidak mengerti akan suatu keputusan, ingatlah saja, gembala mungkin melihat bagian gambar yang tidak bisa Anda lihat.

Ingatlah bahwa ia aka nada di sampan Anda berdoa saat Anda sakit (Remember he would be by your bedside praying if you were sick.) Ya, bahkan pengritik pun dikasihi oleh gembala. Ia akan menghentikan apa yang dikerjakannya, meninggalkan meja makan, atau meluangkan waktu untuk mengunjungi dan berdoa bersama dengan Anda.

Ingatlah bahwa ia akan berdiri bersama Anda saat Anda menghadapi pencobaan berat (Remember he would be standing by you if you faced a hard trial.) Dia akan berdoa, mendukung, dan menguatkan Anda selama masa sulit, meskipun ia tidak mengetahui rinciannya.

Ingatlah bahwa ia akan bersama Anda saat salah seorang anggota keluarga bergumul antara hidup dan mati. (Remember he would be waiting with you if a family member was hanging between life and death.) Ia akan duduk di sana, mungkin menangis bersama Anda, dan berdoa kepada Allah untuk campur tangan melakukan mukjizat.

Ingatlah bahwa ia akan duduk bersama Anda dalam sunyinya ruang pengadilan (Remember he would be sitting beside you in a lonely courtroom.) Tak bersalah atau pun bersalah, gembala Anda aka nada di sana untuk mendoakan yang terbaik dan mendorong Anda saat melalui hal-hal terburuk.

Ingatlah bahwa ia akan memberi Anda nasihat saat menghadapi keputusan-keputusan sulit. (Remember he would give you counsel during a difficult decision.) Ia akan menolong Anda melihat melalui kabut yang mengelilingi Anda, menunjukkan berbagai pilihan, dan memberikan prinsip alkitabiah untuk mengambil keputusan yang bijaksana.

Ingatlah bahwa ia akan tetap mengasihi dan mendukung Anda meskipun Anda sepenuhnya gagal. (Remember he would still love and support you if you completely failed.) Jika Anda datang kepadanya dengan berita terburuk, sekarang, ia akan tetap mengasihi dan menolong Anda untuk melakukan hal yang benar sebagai respons. Ia akan tetap duduk bersama Anda, keluarga Anda, dan menolong untuk membangun kembali yang rusak, memulihkan yang hancur, dan mencari yang hilang.

Ingatlah bahwa Tuhan berkata untuk menghargai dan mengingatnya (Remember the Lord said to acknowledge and remember him.) Ini sepenuhnya gagasan Allah. Ibrani 13:7 berkata, “Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.”

Ingatlah bahwa ia diberi Allah karunia penggembalaan atas hidup Anda (Remember he is God’s shepherding gift to your life.) (bnd. Ef. 4:11).

Ingatlah bahwa semangat kritik Anda membuat Anda dan keluarga menjadi rentang. (Remember your critical spirit makes you and your family vulnerable.) Menolak struktur otoritas Allah itu jelas salah. Kritik pada otoritas rohani itu membuka pintu untuk serangan rohani yang akan mengacaukan keluarga Anda.

Ingatlah bahwa tidak ada gembala di atas muka bumi ini yang sempurna (Remember no pastor on earth is perfect.) Selalu demikian. Jemaat Anda yang baru pun tetap memiliki gembala yang tidak sempurna sama seperti jemaat Anda sebelumnya. Bahkan, Rasul Paulus sendiri pun menganggap dirinya yang paling berdosa (1Tim. 1:15).

Ingatlah bahwa ia tidak harus menjadi gembala (Remember he doesn’t have to be a pastor.) Ia bisa berhenti besok. Banyak yang demikian. Banyak yang sampai akhir—lelah, lemah, dan terluka. Sebenarnya, mereka bisa menghindarinya, hidup pribadi dan peduli pada diri sendiri. Banyak yang demikian. Jangan dorong gembala Anda mengambil keputusan itu. Doronglah untuk terus maju.

Ingatlah bahwa kritik Anda lebih merupakan pancaran jiwa Anda daripada kesalahannya (Remember your criticism is more a reflection of your spirit than his faults.) Kritik dengan semangat yang salah merupakan hasil daripada hati yang tidak murni, bukan gembala yang tidak sempurna. Jika hati Anda murni, kritik Anda tidak akan menjadi kritik. Itu akan menjadi kepedulian dan itu akan disampaikan langsung kepada Anda pribadi.

Ingatlah bahwa kritik Anda pada hakikatnya menyakiti diri Anda sendiri (Remember your criticism ultimately hurts you.) Roh yang mendorong kritik itu seperti kanker yang menggerogoti jiwa (Ibr. 12:15). Itu akan merampas sukacita, mengaburkan visi,  membiaskan perspektif ANda, dan menghancurkan kemampuan Anda untuk hidup dengan sukacita berkelimpahan. Selain kehancuran internal, kritik selalu merusak kesaksian Anda. Orang yang bijaksana mulai menghindarinya.

Memiliki kasih dan hormat alkitabiah kepada gembala yang ilahi, berhati hamba, dan bertumbuh itu benar sesuai Alkitab. Itu bukan pemujaan manusia. Itu tidaklah buta. Itu juga tidak tanpa pemikiran. Itu tidak melanggar keimaman orang percaya, otoritas setiap ayah atau kebebasan jiwa individu setiap orang. Itu sangatlah bijak.

Lain waktu Anda ingin mengritik orang yang sungguh-sungguh yang Anda sebut “Gembala”, ingatlah daftar ini. Berhentilah dan renungkanlah kembali. Seorang bijak berkata, “Tidak pernah ada orang mendirikan monumen dengan kritik.” Jalanilah jalan terjal menuju kedewasaan dan tetaplah menjaga hati yang murni. Ungkapkanlah pemikiran Anda secara langsung kepada gembala dan gembala yang baik akan merenungkan dan mendengarkan Anda. Anda akan bersukacita karena Anda tidak membuangnya dengan tindakan konyol mengritik ini.

Benjamin Franklin berkata, “Orang bodoh hanya dapat mengritik, mengutuk, dan mengeluh—dan kebanyakan orang melalukannya.”

Teddy Roosevelt berkata, “Bukanlah kritik yang berharga, bukan pula orang yang menunjukkan bagaimana orang kuat itu jatuh, atau di mana pelaku dapat melakukan lebih baik. Pujian menjadi milik orang yang benar-benar berada di arena, yang wajahnya kotor dengan debu, keringat, dan darah, yang tahu bahwa kemenangan yang terbaik itu harus diraih dan yang jika gagal, setidaknya ia telah mencoba untuk melakukan yang terbaik, bukan orang yang hanya diam dan dingin yang tidak pernah merasakan menang atau kalah.”

--allofgrace--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar