Jumat, 25 Maret 2011

Allah Mau Menolong … (Kej. 25:18-34)


Saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus, kita perlu senantiasa sadar bahwa Allah kita adalah Allah yang Mahakasih. Dia selalu ingin menolong kita mengatasi segala masalah kita (Yes. 59:1). Namun, sebagaimana yang ditulis dalam Yes. 59:2, karena kejahatan dan dosa, banyak di antara kita yang tidak mengalami kuasa Allah. Melalui kisah Esau dan Yakub ini, kita akan belajar bahwa “Allah mau menolong manusia yang mau menolong dirinya”. Apakah maksudnya?
Pertama, Allah mau menolong kita yang mau mengendalikan keinginan tubuhnya (1Kor. 9:27; Gal. 6:17; 1Tes. 5:23). Esau kehilangan hak kesulungannya karena tidak dapat mengendalikan keinginan tubuhnya (Kej. 27:31). Demikian juga, orang-orang pada zaman Nuh dimusnahkan dengan air bah hanya karena keinginan daging yang menguasai mereka (Kej. 6:3). Jika Allah tidak menyayangkan mereka, Allah pun tidak akan menyayangkan kita jika kita mengendalikan keinginan daging kita (2Ptr. 2:4-7). Puji syukur kepada Tuhan Yesus bahwa Roh Kudus memampukan kita untuk menguasai diri (Gal. 5:22-23).
Kedua, Allah menolong kita yang tidak menganggap remeh anugerah Allah (1Ptr. 4:11; 2Ptr. 1:4-5; 1Kor. 15:10). Esau memandang ringan anugerah Allah (Kej. 25:33-34). Banyak orang Kristen menganggap hal-hal yang fana lebih penting daripada hal-hal yang kekal (Mrk. 8:36-38). Lalu, bagaimana Allah dapat menolong mereka yang tidak mau menghormati Tuhan (Mal. 1:6; 1Tim. 6:16). Tidak ada lagi pertolongan bagi mereka yang menganggap murah dan rendah anugerah Allah melalui pengorbanan Kristus (Ibr. 10:29).
Ketiga, Allah mau menolong kita yang tahu mengambil keputusan yang tepat dan benar (Ef. 1:11-12; Rm. 11:33-36). Esau mengambil keputusan yang salah dengan berkata :Apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?” (ay. 32). Yosua mengambil keputusan yang tepat (Yos. 24:15)— “Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN”—keputusan yang tepat untuk melayani dan bekerja bagi Tuhan. Elia pun menantang bangsa Israel untuk mengambil keputusan menyembah Allah yang sejati, Yehova Elohim atau Baal—“Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia” (1Raj. 8:21). Kita seharusnya mengambil keputusan untuk mengikut Tuhan sebagaimana Daud memilih jatuh ke tangan Tuhan daripada ke tangan manusia (1Taw. 21:13).
           
Bagaimana dengan Anda? Dapatkah Anda mengendalikan tubuh Anda? Apakah Anda sedang atau sudah meremehkan anugerah Allah? Silakan ambil keputusan yang benar dan tepat, sekarang! Tuhan Yesus menantang kita untuk memilih (Luk. 9:59-62). Dan Dia pun siap menolong Anda bila Anda mau menolong diri Anda untuk menyenangkan hati Tuhan. —allofgrace—

Tidak ada komentar:

Posting Komentar