Saudara, saat ini suatu kalangan tertentu menyatakan bahwa karunia nubuat dan kenabian itu sudah atau sedang dipulihkan. Bagi kita yang coba berdiri atas kebenaran Alkitab, hal itu tidaklah benar sebab karuni nubuat dan kenabian itu sudah berakhir seiring dengan sempurnanya Alkitab kita. Itu berarti bahwa orang yang menyatakan diri menerima nubuat dan mempunyai karunia nabi adalah nabi-nabi palsu dan pengajar-pengajar sesat. Alkitab sudah mengingatkan kita bahwa nabi-nabi palsu itu memang ada di antara kita pada akhir zaman ini (2Ptr. 2 dan Yudas). Perhatikan juga nasihat Tuhan Yesus bagi kita:
Pertama, Tuhan Yesus mengingatkan kita untuk waspada terhadap nabi-nabi palsu (Mat. 7:15). Nabi palsu bukanlah hal baru bagi bangsa Israel (Ul. 13:1-5). Biasanya, mereka muncul saat manusia kecewa dan frustrasi dengan cara Allah. Nabi palsu itu bernubuat palsu demi nama Allah (Yer. 14:16). Mereka adalah saudara-saudara palsu (2Kor. 11:26), pengajar-pengajar sesat (2Ptr. 2:1), pendusta (1Tim. 4:2), Mesias palsu dan saksi palsu (Mat. 26:24, 60), dan roh-roh penyesat (1Tim. 4:1). Mereka ini sangatlah berbahaya karena mereka sesungguhnya serigala buas berbulu domba/orang munafik (Luk. 18:11; 1Kor. 5:10-11; 6:10). Mereka hanya cari uang atau popularitas. Dan mereka akan semakin jahat (2Tim. 3:13). Hidup mereka pun akan berakhir dengan kebinasaan (2Ptr. 2:3).
Kedua, Tuhan Yesus memberikan tantangan kepada kita (Mat. 7:16, 20). Allah memang akan menangani nabi-nabi palsu itu. Namun, kita juga memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi/mengenai mereka (Ibr. 5:14)—kita harus dewasa secara rohani untuk mengetahui nabi-nabi palsu itu. Dari buahnya kita dapat melihatnya: (1) Karakter mereka (Luk. 3:8; Yoh. 7:18)—buah-buah sesuai pertobatan dan tidak bekerja untuk kepentingannya sendiri. (2) Ajaran atau doktrinnya. Ajaran nabi-nabi palsu atau pengajar-pengajar sesat itu hanya menyenangkan telinga manusia saja namun sesungguhnya dusta (Yer. 6:14). (3) Komitmen mereka (2Ptr. 2:2)—mereka hanya mengasihi diri mereka sendiri, sehingga menyesatkan orang lain.
Karena itu, kita harus senantiasa waspada. Alkitab ini sudah cukup dan sempurna (Why. 22:18-19). Allah tidak memberikan wahyu-wahyu lain selain apa yang sudah dituliskan dalam Alkitab. Berita lain selain yang dituliskan dalam Alkitab adalah injil palsu dan orang yang menyampaikannya pun adalah nabi palsu. Alkitab mengatakan bahwa orang tersebut terkutuk (Gal. 1:6-8). Kita harus sungguh-sungguh memahami Alkitab ini sebagai otoritas tertinggi bagi iman, paraktek hidup, dan ukuran untuk segala sesuatu. Karena itu, pahamilah Alkitab, pelajarilah, dan hiduplah seturut dengan kebenarannya.-allofgrace-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar